Temanggung, Harianjateng.com – Pernikahan dini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting. Hal tersebut terjadi karena faktor ketidaksiapan, rendahnya pemahaman pasangan terkait pola asuh dan hal-hal lainnya. Berangkat dari permasalahan tersebut IPNU IPPNU Desa Wadas bersama KKN INSINU Temanggung merelasisasikan kegiatan sosialisasi di MTs Wadas Pada hari Jum’at, 05 Januari 2024 bertempat di halaman Mts Wadas. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh siswa berkaitan dengan persiapan pernikahan dan edukasi pencegahan pernikahan dini.
Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi penuh dari Kepala Madrasah dan segenap guru dan tenaga kependidikan MTs Wadas. Sosialisasi tersebut bertema “Jo Kawin Bocah”, kegiatan tersebut diikuti oleh 313 siswa, serta 23 guru dan staf karyawan di MTs Wadas.
Kegiatan tersebut dipandu oleh Ketua IPNU Wadas yang didampingi oleh KKN INISNU Temanggung. Dalam pemaparannya, Huesin menjelaskan bahwa “Jika melakukan nikah dini, hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan kesejahteraan juga terhambat, Menikah itu bukan sekedar memenuhi kebutuhan fisik dan hasrat biologi, akan tetapi menikah adalah bagian dari regenerasi untuk mencetak generasi tangguh dan berkualitas”.
Masih lanjut, ia memberikan penegasan kepada seluruh peserta bahwa “Pernikahan dini pada anak-anak membuat mereka harus berhadapan dengan risiko kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di usia yang masih belia. Untuk itu kehadiran negara, dukungan dari keluarga dan masyarakat sangat berperan penting untuk mencegah kian maraknya pernikahan dini”. Ia juga berpesan “Tugas kita saat ini adalah belajar agar kelak bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, mandiri, tangguh dan mampu meraih cita-citanya di masa depan”.
“Kita siapkan anak-anak dari usia remaja untuk tidak melakukan pernikahan diri, dengan cara lanjutkan pendidikan, jika memang tidak bias melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka bekerjalah terlebih dahulu jangan langsung melakukan pernikahan. Berbanggalah bersekolah di madrasah, madrasah hebat bermartabat.” Tuturnya
Kegiatan tersebut mendapat respon positif dan berjalan sangat antusias, dibuktikan dengan banyak peserta yang menyampaikan pertanyaan. Dari kegiatan tersebut, diharapkan seluruh siswa berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan semakin bersemangat menggapai cita-cita. Anak-anak bisa berekspresi secara positif, mampu menjaga pergaulannya di era keterbukaan komunikasi dan informasi seperti sekarang ini. Untuk itu, keluarga harus ikut mengawasi, memperkuat norma agama dan sosial. (HJ33).