Mahasiswa KKN UNDIP dan Dispendukcapil Wujudkan Masa Depan Anak-Anak Beji Melalui KIA

0
41
Proses Perekaman Kartu Indonesia Anak (KIA)

Batang, Harianjateng.com – Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, menjadi saksi program inovatif yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, yang bertujuan untuk mewujudkan masa depan cemerlang bagi generasi muda. Pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Aula Balai Desa Beji, terlaksana kegiatan “Pendampingan Pelayanan Pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA)” yang dihadiri oleh anak-anak dari berbagai sekolah di Desa Beji.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja monodisiplin KKN mahasiswa yang dipandu oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bellia Dwi Cahya Putri, S.T., M.T. Program ini dilaksanakan berdasarkan observasi awal yang menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat Desa Beji terhadap pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) bagi anak-anak berusia 0-17 tahun.

Dalam pernyataan Kepala Desa Beji, Daeng Kusaeri menjelaskan, “Kami menemukan bahwa banyak orang tua di Desa Beji yang belum memahami betapa pentingnya KIA sebagai identitas resmi bagi anak-anak mereka. KIA tidak hanya berfungsi sebagai bukti identifikasi, tetapi juga diperlukan untuk mengakses berbagai layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.”

Kesadaran yang rendah ini menjadi alasan kuat bagi mahasiswa KKN untuk merancang program yang dapat mengedukasi sekaligus memfasilitasi masyarakat dalam proses pembuatan KIA. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa KKN dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Batang, diharapkan program ini dapat menjangkau seluruh anak di Desa Beji dan meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya identitas resmi bagi anak-anak mereka.

Program ini mengusung konsep “jemput bola,” di mana layanan pembuatan KIA dilaksanakan secara serentak dalam satu hari. Anak-anak dari SD N 01 Beji, SD N 02 Beji, MI Salafiyah Beji, serta RA/PAUD Beji turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan dukungan penuh dari pihak Dispendukcapil, layanan ini berhasil diselesaikan dengan cepat dan efisien.

Dalam wawancara, Kadis Dispendukcapil Batang, Bapak Yarsono, S.IP., M.M, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN dan Dispendukcapil Batang yang telah memfasilitasi proses pembuatan KIA secara langsung di desa kami. Program ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang sulit untuk mengurus KIA ke kantor kecamatan karena keterbatasan waktu dan jarak. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin,” ujarnya.

Pelaksanaan program ini melibatkan pendampingan intensif oleh mahasiswa KKN, yang membantu mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan, mendampingi proses perekaman data, pencetakan, hingga pembagian KIA kepada anak-anak. Seluruh proses ini dilakukan dengan lancar, berkat kerjasama yang baik antara mahasiswa, pihak Dispendukcapil, dan masyarakat Desa Beji.

Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada jumlah anak yang berhasil mendapatkan KIA, tetapi juga pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya identitas resmi bagi anak-anak mereka. Ibu Siti, salah satu orang tua yang anaknya berpartisipasi dalam program ini, berbagi pengalamannya. “Saya merasa sangat terbantu dengan program ini. Sebelumnya, saya tidak tahu betapa pentingnya KIA untuk anak-anak. Dengan adanya pendampingan ini, saya jadi lebih paham dan bisa langsung mengurus KIA untuk anak saya tanpa harus ke kantor Dispendukcapil yang jauh dari sini,” tutur Ibu Siti dengan senyum bahagia.

Program ini juga memberikan dampak positif terhadap pendidikan anak-anak. Dengan memiliki KIA, anak-anak akan lebih mudah dalam proses administrasi sekolah, mulai dari pendaftaran hingga pengurusan bantuan pendidikan. “KIA ini penting untuk masa depan anak-anak, terutama dalam hal pendidikan. Dengan memiliki KIA, anak-anak kita lebih terjamin hak-haknya dan bisa mendapatkan pelayanan yang seharusnya,” lanjut Ibu Siti.
Program “Pendampingan Pelayanan Pembuatan KIA” ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Masa depan cemerlang bagi anak-anak Desa Beji kini tampak lebih cerah dengan kehadiran KIA di tangan mereka.

Namun, program ini bukanlah akhir dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Beji. Mahasiswa KKN berencana untuk terus melakukan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya administrasi kependudukan lainnya, seperti KTP dan Akta Kelahiran. Mereka juga berharap agar program ini dapat direplikasi di desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa.

Kepala Desa Beji, Bapak Daeng Kusaeri, juga mengutarakan harapannya agar program ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, tidak hanya untuk pembuatan KIA, tetapi juga untuk layanan administrasi lainnya. Masyarakat Desa Beji sangat membutuhkan akses yang mudah dan cepat untuk mengurus berbagai dokumen penting. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat seperti ini adalah kunci untuk mewujudkan desa yang lebih maju dan sejahtera,” ungkapnya dengan penuh harap.

Program Pendampingan Pelayanan Pembuatan KIA yang dilaksanakan di Desa Beji merupakan langkah kecil namun berdampak besar dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak. Dengan adanya KIA, anak-anak Desa Beji kini memiliki identitas resmi yang akan melindungi hak-hak mereka dan memudahkan akses terhadap berbagai layanan publik.

Dengan semangat yang sama, diharapkan program-program serupa dapat terus dilaksanakan dan berkembang, sehingga seluruh masyarakat, khususnya di daerah pedesaan, dapat merasakan manfaat dari administrasi kependudukan yang lebih baik. Masa depan yang lebih cerah kini bukan lagi hanya impian, tetapi sesuatu yang sedang diwujudkan di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. (HJ33).