Harianjateng.com – Desa Selodoko, 8 Agustus 2024 – KKN Tim II Universitas Diponegoro telah menyelesaikan seluruh rangkaian program kerja mereka di berbagai desa yang menjadi tujuan mereka. Salah satu desa yang menjadi lokasi kegiatan adalah Desa Selodoko, yang terletak di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Di desa tersebut, tim KKN yang terdiri dari delapan mahasiswa ini, bekerja sama untuk melaksanakan program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Anggota tim ini berasal dari berbagai fakultas dan program studi, sehingga mereka mampu menghadirkan solusi yang beragam dan inovatif bagi masyarakat desa.
I Gusti Ngurah Agung Putra Wiranjaya adalah salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Jurusan Bioteknologi, Universitas Diponegoro. Salah satu program monodisiplin yang dilaksanakan adalah pengolahan limbah cucian beras menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Selodoko. Pemilihan program kerja ini didasari atas butuhnya sebuah pupuk alternatif karena sudah mahalnya pupuk yang digunakan dalam pertanian di Desa Selodoko.
Program ini dilaksanakan dengan memberi edukasi dan pelatihan kepada warga-warga setempat. Dengan memanfaatkan fermentasi, limbah cucian beras diubah menjadi pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi untuk tanaman dan memperbaiki kondisi tanah yang rusak.
Pembuatan pupuk tersebut tergolong mudah. Alat yang digunakan meliputi ember, botol plastik, corong dan pengaduk. Adapun bahan yang digunakan, antara lain air cucian beras 2 liter, molase, EM4. Cara pembuatannya sebagai berikut:
1. Air cucian beras dimasukkan ke dalam ember.
2. 2 tutup botol molase dan EM4 dilarutkan dalam ember berisi air cucian beras, lalu diaduk hingga tercampur rata.
3. Setelah tercampur rata, isi ember tersebut dipindahkan ke dalam botol plastik menggunakan corong.
4. Pengocokan dan pembukaan tutup botol dilakukan 3 hari sekali selama 2 minggu