Batang, Harianjateng.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan inovasi pelayanan jemput bola yang merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Batang, pada Rabu, 7 Agustus 2024, Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Program ini, yang dikenal dengan nama “JEMPOLAN” atau Jemput Berkas Adminduk, Proses Langsung, dan Laksanakan. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan administrasi kependudukan (Adminduk) di wilayah yang relatif terpencil seperti Desa Beji. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja monodisiplin KKN mahasiswa Administrasi Publik yang bernama Ulfatun Rofiqoh yang dipandu oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bellia Dwi Cahya Putri, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan.
Kabupaten Batang dengan luas wilayahnya yang cukup besar dan kondisi geografis yang beragam, menghadapi tantangan dalam menjangkau seluruh penduduk, terutama mereka yang berada di daerah-daerah yang jauh dari pusat layanan Dispendukcapil. Desa Beji, yang terletak cukup jauh dari kantor Dispendukcapil Kabupaten Batang, menjadi salah satu contoh daerah yang memerlukan perhatian khusus dalam hal aksesibilitas layanan publik.
Program “JEMPOLAN” dirancang untuk mengatasi kendala tersebut.
Dengan pendekatan jemput bola, program ini memastikan bahwa layanan administrasi kependudukan seperti pembuatan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Akta Kelahiran dapat diakses langsung oleh masyarakat tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Hal ini tidak hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan jumlah penduduk yang memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, yang sangat penting untuk memastikan pemenuhan hak-hak warga negara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya.
Kepala Desa Beji, Daeng Kusaeri menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UNDIP untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat dengan menyediakan layanan yang bersifat praktis dan langsung berdampak. “Program ini adalah wujud nyata dari kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Kami berharap program “JEMPOLAN” ini dapat memberikan solusi bagi tantangan yang dihadapi warga dalam mengakses layanan adminduk, terutama di desa-desa yang jauh dari pusat kota,” ujarnya.
Pelaksanaan program di Desa Beji dimulai dengan pengumpulan data penduduk yang belum memiliki dokumen kependudukan lengkap. Mahasiswa KKN, bekerja sama dengan perangkat desa, mendatangi rumah-rumah warga untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan. Setelah semua berkas terkumpul, tim Dispendukcapil yang didampingi mahasiswa KKN langsung melakukan proses verifikasi, perekaman data, hingga pencetakan dokumen di tempat.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Beji dan disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat setempat. Sejak pagi, warga sudah mulai berdatangan membawa dokumen-dokumen yang diperlukan. Mereka dengan sabar menunggu giliran untuk mendapatkan layanan yang disediakan.
Dalam wawancara dengan salah satu warga, Ibu Nurhayati, yang berhasil mengurus pembuatan KTP dan Akta Kelahiran untuk anaknya, ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kemudahan yang diberikan oleh program ini. “Saya sangat terbantu dengan program ini. Sebelumnya, saya merasa kesulitan untuk mengurus dokumen ke Batang karena jaraknya jauh dan biaya transportasinya cukup mahal. Dengan adanya program ini di desa, semuanya jadi lebih mudah dan cepat,” kata Ibu Nurhayati dengan senyum lega.
Hasil dari program ini tidak hanya terlihat dari banyaknya dokumen kependudukan yang berhasil dibuat, tetapi juga dari peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap.
Keberhasilan program ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan perubahan positif. Dengan semangat yang sama, diharapkan program-program serupa dapat terus dilaksanakan dan berkembang, sehingga seluruh masyarakat, terutama di daerah terpencil, dapat merasakan manfaat dari pelayanan publik yang lebih baik dan lebih mudah diakses.
Program “JEMPOLAN” di Desa Beji menjadi bukti bahwa inovasi dalam pelayanan publik dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Ini adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar, menuju Kabupaten Batang yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera. (HJ33).