Psikoedukasi Pendidikan Seksual Dini oleh Mahasiswa Psikologi KKN Undip untuk Siswa Kelas 2 SD Negeri Desa Tegalrejo

0
75
Foto bersama adik-adik kelas 2 Sd Negeri Tegalrejo setelah pembagian leaflet

SD Negeri Desa Tegalrejo, 30 Juli 2024

Harianjateng.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu krusial di masyarakat, salah satunya adalah pendidikan seksual dini. Dalam era di mana kasus pelecehan seksual semakin marak, mahasiswa psikologi yang sedang kkn di desa Tegalrejo ini melihat pentingnya memberikan edukasi mengenai batasan tubuh kepada anak-anak sejak dini. Program ini dirancang khusus untuk siswa kelas 2 SD Negeri Desa Tegalrejo, dengan tujuan utama memberikan pemahaman yang tepat mengenai area tubuh pribadi serta cara melindungi diri dari tindakan yang tidak pantas.

Pada tanggal 30 Juli 2024, mahasiswa KKN Undip mengadakan program psikoedukasi di SD Negeri Desa Tegalrejo. Program ini dimulai dengan sesi pengenalan yang menyenangkan, di mana para siswa diajak untuk berinteraksi dan berbicara mengenai tubuh mereka. Dengan pendekatan yang ramah dan sesuai usia, para mahasiswa menjelaskan kepada siswa tentang bagian tubuh mana yang bersifat pribadi dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, kecuali dalam keadaan tertentu seperti oleh orang tua atau dokter. Para siswa diajarkan bagaimana cara menolak dan melaporkan tindakan yang tidak pantas. Mahasiswa KKN juga memberikan contoh-contoh konkret agar anak-anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Setelah sesi edukasi, setiap siswa menerima leaflet informatif yang dirancang khusus untuk membantu mereka mengingat dan memahami lebih lanjut tentang pendidikan seksual dini. Leaflet ini berisi panduan singkat namun jelas mengenai apa yang telah mereka pelajari, dan diharapkan dapat dibaca kembali di rumah bersama orang tua mereka.

Warga sekolah SD Desa Tegalrejo menyampaikan harapannya agar program seperti ini dapat terus dilaksanakan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di komunitas lain. Mereka percaya bahwa dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang lebih waspada dan mampu melindungi diri mereka dari ancaman pelecehan seksual. Para orang tua juga berharap agar leaflet yang diberikan dapat menjadi panduan yang membantu anak-anak mereka dalam memahami dan mengingat pelajaran penting ini, sehingga dapat menjaga diri mereka dengan lebih baik di masa mendatang.

Penulis: Nanda Okta Dewiarni, Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro