LDNU dan LTNU MWCNU Pegandon Gelar Pelatihan Jurnalistik

0
130

Kendal, Harianjateng.com- Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) MWCNU Kecamatan Pegandon mengelar Pelatihan Jurnalistik dengan mengangkat tema “Memperkuat Media dan Jurnalistik MWC NU Pegandon”, Minggu (3/3/2024) di Lantai 2 Gedung MWC NU Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Kegiatan dihadiri oleh Ketua MWC NU Pegandon, KH. Kholidul Wafa, S.Pdi, Syuriyah NU Pegandon KH. Ikhwan, Ketua LDNU, Kiai Mukhsin, Ketua LTNU, Charis Assagaf, dan diikuti oleh para pengurus Fatayat NU, Muslimat NU, IPPNU, GP Ansor, dan Pengurus MWCNU Kecamatan Pegandon.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Gus Muhammad Ulil Albab seroang Sastrawan Kabupaten Kendal, dan Aya Humairoh kontributor dari Media Harianjateng.com.

Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Ketua KH. Kholidul Wafa, S.Pdi menyampaikan, pelatihan Jurnalistik sebagai Upaya Syiar di Era Digital. Karena perkembangan zaman akan selalu diiringi dengan perkembangan teknologi.

“Perkembangan teknologi ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dari segi sisi positif. Demikian dengan sebuah organisasi, NU merupakan organisasi sosial kemasyarakatan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, NU harus mampu mempublikasikan semua kegiatan yang sudah terlaksana dalam rangka dakwah bil medsos,” tutur KH. Kholidul.

Sesi pertama diisi oleh Aya Humairoh Kontributor Media Harianjateng.com yang menyampaikan tentang materi “Pokok Nulis” yang dimaksudkan mengajak para peserta untuk menulis, karena karya jurnalistik itu diawali dari gemar membaca dan menulis.

“Jurnalistik merupakan kegiatan membaca dan menulis, serta meningkatkan kemampuan dalam menganalisa kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Menurut Aya, yang terpenting dalam jurnalistik harus mengedepan asas kebenaran berdasarkan informasi yang digali dari narasumber yang bersangkutan, sehingga data yang diperoleh sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dasar Jurnalistik harus memperhatikan rumus 5W+1H, yaitu Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Hal ini untuk memudahkan para pembaca memahami apa berita yang disajikan oleh penulis.

Kemudian acara dilanjutkan dengan praktek secara langsung penulisan berita oleh para peserta.

Selanjutnya pemateri kedua, Gus Muhammad Ulil Albab dalam kesempatan itu menyampaikan materi tentang Jurnalistik Melawan Berita Hoax.

Gus Muhammad Ulil Albab dalam paparannya menyampaikan, berita hoax ini adalah berita bohong dan yang menipu para pembaca, yang mana dibuat untuk kepentingan seseorang yang membuatnya, sehingga harus berhati-hati dalam menyikapinya.

“Kita jangan mudah terpengaruh, apalagi ikut menyebarkan berita yang belum tentu kebenaranya. Maka yang harus kita lakukan adalah menyaring informasi dan mencari kebenaranya terlebih dahulu,” terang Gus Albab.

Red-HJ99/AY