Harianjateng.com- Menjaga lingkungan hidup merupakan tantangan yang kompleks dan memerlukan peran serta semua pihak. Salah satu tantangan utama adalah perubahan perilaku masyarakat yang masih memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan menggunakan plastik secara berlebihan.
Selain itu, kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup juga menjadi hambatan dalam upaya pelestarian lingkungan. Di samping itu, faktor ekonomi dan politik juga dapat mempengaruhi kebijakan dan tindakan dalam menjaga lingkungan hidup.
Maka dari itu, sangat diperlukan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Menjaga lingkungan bukan hanya Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah saja, namun PR juga bagi masyarakat, dan bagi para pengusaha yang bidang usahanya berkaitan dengan lingkungan, sehingga harus turut andil dalam menjaga lingkungan.
Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sangatlah strategis dalam menjaga lingkungan hidup di pedesaan. Sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa, BUMDes dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.
BUMDes dapat mengembangkan berbagai program dan kegiatan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sampah, penghijauan, dan konservasi sumber daya alam. Selain itu, BUMDes juga dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengembangkan praktek-praktek ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengurangan penggunaan plastik.
Dengan demikian, BUMDes dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Penulis : Dr. Sitta Saraya, S.H., M.H (Dekan Fakultas Hukum Universitas Selamat Sri)
