Temanggung (02/08/2024) – Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung memiliki sejumlah tradisi kebudayaan yang masih rutin diadakan setiap tahun dan mempunyai potensi besar menarik perhatian pendatang luar untuk dapat berkunjung. Demi meningkatkan potensi inilah, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun gapura sekaligus difungsikan sebagai landmark baru Desa Ketitang.
Gapura desa tidak hanya berfungsi sebagai pintu masuk, tetapi juga berfungsi sebagai alat branding yang kuat, mencerminkan identitas dan budaya lokal, dan meninggalkan kesan pertama yang bertahan lama pada pengunjung. Dalam upaya meningkatkan daya tarik dan memperkuat citra sebuah desa, gapura desa dapat menjadi simbol utama yang menyatukan elemen estetika dan makna budaya.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Melya Bella Chartika selaku program studi S1 Arsitektur membuat sebuah program kerja yang berupa redesign gapura desa.
Desain gapura mengusung konsep tema simple, modern, dan traditional. Dua pokok konsep yang diterapkan adalah mengadaptasi dari Bentuk Batik Kawung dan Bentuk Gunungan. Dalam Kebudayaan Jawa, motif Kawung yang disusun secara geometris diartikan sebagai lambang dari Kehidupan Manusia. Dengan kata lain, motif batik ini mengingatkan manusia agar tidak melupakan asal usulnya. Sedangkan Gunungan dalam wayang kulit Jawa memiliki makna yang sangat mendalam bagi kehidupan. Gunungan berbentuk kerucut, lancip ke atas yang melambangkan Kehidupan Manusia.
Dalam desain yang disusun oleh Melya, juga terdapat rencana detail ukuran serta rencana material yang ditawarkan seperti penggunaan neon box pada tulisan desa ketitang, menggunakan HPL Solid Color karena memiliki ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan keausan, serta material lainnya. Output dari program kerja ini adalah poster dan ppt yang akan diserahkan kepada perangkat desa untuk bisa direalisasikan.
Diharapkan dengan adanya desain dapura desa ketitang terbaru memberikan tampilan yang menarik dan modern, dapat meningkatkan daya tarik visual desa bagi pengunjung. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai landmark yang mencolok dan memudahkan pengunjung mengenali desa.
Program kerja meredesain gapura desa bertujuan untuk mencapai berbagai manfaat mulai dari peningkatan estetika dan fungsi gapura hingga memperkuat identitas desa dan mendukung ekonomi lokal. Dengan fokus pada kolaborasi komunitas, kualitas desain, dan keberlanjutan, proyek ini berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan pada komunitas dan meningkatkan pengalaman bagi pengunjung.
Desain gapura desa ini disambut baik oleh seluruh warga Desa Ketitang. Kepala Desa Ketitang, Bapak Geri mengapresiasi ide desain ini. Ia berharap dapat segera merealisasikan desain tersebut. (Penulis : Melya Bella Chartika – Fakultas/Prodi : Teknik/Arsitektur/ DPL : Dr. rer. nat Anto Budiharjo, S.Si., M.Biotech).
