Desa Ketitang dalam Video 3D, Bentuk Karya Kreatif Mahasiswa TIM II KKN UNDIP

0
104
Penyerahan Video 3D Secara Simbolis Kepada Kepala Desa Ketitang

Harianjateng.com, Temanggung (02/08/2024), Desa Ketitang, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, kini hadir dalam format yang unik dan menarik. Berkat kreativitas mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro, desa ini telah berhasil divisualisasikan dalam bentuk “Video 3D”. Program kerja inovatif ini tidak hanya bertujuan untuk menampilkan keindahan alam Desa Ketitang, tetapi juga untuk menggali potensi desa dan melibatkan masyarakat secara aktif.

Animasi 3D adalah tentang menciptakan gambar bergerak tiga dimensi menggunakan perangkat lunak komputer. Tidak seperti animasi 2D, yang melibatkan gambar datar dengan tinggi dan lebar saja, animasi 3D menambah kedalaman, yang memungkinkan karakter dan objek bergerak dan berputar dalam ruang yang lebih realistis. Tujuan dari program kerja ini bertujuan sebagai ajang mempromosikan Desa Ketitang serta mendokumentasikan suasana kehidupannya.

Karakteristik utama animasi 3D meliputi pemodelan, pemberian tekstur, dan pengaturan. Pemodelan adalah saat kita membangun bentuk objek atau karakter, sedangkan pemberian tekstur menambahkan warna, pola, dan detail.

Dalam video 3D tersebut menerapkan beberapa aspek citra kota dan prinsip walkability. Citra kota merupakan sebuah gambaran mental identitas suatu kota yang terbentuk melalui hubungan berbagai unsur yang unik dan khas yang dapat dengan mudah ditangkap, dipahami serta memberikan suatu kesan atau pandangan pada masing-masing individu terhadap sebuah kota.

Walkabilitas atau keleluasaan berjalan adalah sebuah ukuran seberapa ramah suatu area untuk dapat dilalui dengan berjalan kaki. Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat area berjalan kaki termasuk ada atau tidaknya kualitas jalan setapak, trotoar atau hak jalan pejalan kaki lainnya, lalu lintas dan juga kondisi jalan, antara lain pola penggunaan lahan, aksesibilitas bangunan, dan keamanan sekitar area pejalan kaki. Konsep walkability diperkenalkan sebagai salah satu indikator pengembangan kota berkelanjutan.
Untuk menciptakan suatu lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki dibutuhkan adanya perencanaan dan perancangan fasilitas pejalan kaki yang baik, yaitu dengan memperhatikan karakteristik pejalan kaki dan wilayahnya. Dari aspek dan prinsip inilah, desain berfokus pada kenyamanan gerak untuk masyarakat Desa Ketitang serta rencana penanaman tanaman pucuk merah.

Aplikasi yang digunakan oleh Melya adalah autocad, sketchup, dan enscape. Semakin kompleks isi dari video 3D, semakin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mengerjakan ini. Pembuatan video 3D ini memakan waktu cukup lama yaitu sekitar satu bulan yang dikerjakan secara intens.

Inovasi mahasiswa TIM II KKN UNDIP dalam menciptakan “Layar 3D” Desa Ketitang patut diapresiasi. Karya ini tidak hanya menunjukkan kreativitas generasi muda, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan Desa Ketitang. Semoga proyek serupa dapat terus bermunculan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Penulis : Melya Bella Chartika
Fakultas/Prodi : Teknik/Arsitektur
DPL : Dr. rer. nat Anto Budiharjo, S.Si., M.Biotech