Wonosobo, Harianjateng.com- Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XIII LP Ma’arif NU Jawa Tengah resmi dibuka, Rabu (10/9/2025) di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, LP Ma’arif NU PBNU, Pimpinan PWNU Jawa Tengah, Bupati Wonosobo, pimpinan LP Ma’arif NU Jawa Tengah beserta jajarannya, serta diikuti oleh 7.730 peserta dari 30 kontingen di Jawa Tengah.
Ketua LP Ma’arif NU Jateng, Fakhruddin Karmani dalam sambutannya menyampaikan, Porsema tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Generasi Sehat, Hebat, dan Berprestasi yang Dahsyat”.
“Maskot yang kita pakai pada kegiatan kali ini adalah Si Dombos, yang merupakan domba ternak khas bagi warga Kabupaten Wonosobo,” tutur Fakhruddin.
Ia menjelaskan, acara diikuti oleh 7.730 peserta, yang terdiri dari 5700 atlet dan selebihnya official dari 30 cabang Ma’arif Jawa Tengah.
“Ada 100 cabang lomba yang dipertandingkan, 48 cabang seni dan 52 cabang olahraga, dan yang melibatkan 106 juri dan 102 wasit,” terang Fakhruddin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, ada 3 tempat yang menjadi fokus lomba seni, yaitu di Kampus Insiq 1 dan 2, serta SMP Almadinah. Sementara untuk tempat olahraga tersebar di 17 titik, yang tentunya memanfaatkan fasilitas Pemerintah Daerah Wonosobo.
“Porsema ini merupakan Iven yang digelar 2 tahun sekali yang diselenggarakan oleh LP. Ma’arif NU Jateng, yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahim, membangun, mengembangkan, dan pembinaan bakat bagi peserta didik dengan semangat sportif, inklusif, dan kolaboratif,” kata Fakhruddin.
Ia menambahkan, dalam Porsema ini juga melakukan pendekatan yang inklusif, karena di dalamnya terdapat Festival peserta didik berkebutuhan khusus, sesuai dengan visi LP Ma’arif NU Jateng, yaitu tidak boleh ada satu pun anak ketinggalan di dalam ruang kelas.
Dalam kesempatan itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan, kegiatan ini tentunya akan membawa dampak positif bagi para generasi muda berprestasi dibidang olahraga maupun bidang seni, sehingga mampu mengharumkan Jawa Tengah maupun Indonesia.
Bupati Wonosobo juga sangat menyabut baik dilaksanakan kegiatan tersebut, karena Porsema lebih dari ajang kompetisi biasa, yaitu sebagai ajang untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas siswa.
“Kegiatan ini sangat luar biasa, karena akan bisa meningkatkan kualitas, kreativitas, dan meningkatkan kepercayaan diri bagi generasi bangsa dalam menghadapi tantangan zaman, terutama di era digital, sehingga LP Ma’arif NU Jateng bisa terus memberikan kontribusi terhadap masyarakat,” tutur Bupati Wonosobo.
Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Abdul Ghaffar Rozin menyampaikan, apresiasi kepada LP Ma’arif NU Jateng, karena sudah membawa visi dalam kegiatan Porsema ini, yaitu memberikan fasilitasi bagi para siswa berkebutuhan khusus.
Menurut Gus Rozin, Porsema ini juga menjadi sangat penting karena sebagai Musabaqoh di dalam hal skill, kecerdikan, kecerdasan, ketangkasan dan lain sebagainya.
“Porsema ini sebagai ajang seleksi bagi para kader, sehingga kita bisa mengetahui perkembangan dari para peserta didik, apakah mengalami peningkatan atau masih stagnan, karena setelah melalui seleksi akan diikutkan ke tingkat nasional atau yang lebih tinggi lagi,” tutur Gus Rozin.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Jawa Tengah juga menyampaikan, bahwa peran guru Ma’arif NU ini sangat luar biasa, sehingga pemerintah bisa terus memberikan perhatian lebih untuk kesejahteraan para guru.
Dalam acara tersebut, Ketua LP Ma’arif NU PBNU, KH. Ali Ramdani menyampaikan, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, dan jika bagian tubuh ada yang sakit tentunya akan menghambat proses berpikir dengan baik, sehingga mencintai dan menjaga kesehatan tubuh merupakan suatu hal yang wajib untuk dilakukan setiap insan manusia.
“Pada hari ini kita bersama-sama mengikuti kompetisi olahraga, dan tentunya di dalamnya memuat banyak hal, salah satunya dalam rangka mencintai tubuh agar tetap sehat,” ujar KH. Ali Ramdani.
Ia juga meminta, agar seluruh peserta tetap menjaga kesehatan dan menjaga sportifitas, agar kegiatan bisa berjalan lancar dan nantinya menghasilkan kader-kader yang sehat dan berkualitas.
“Sportif itu harus, dan juara itu bonus, yang terpenting harus jaga silaturahim dengan baik,” tutur KH. Ali Ramdani.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Pendidikan Agama Islam, Prof. Dr. Suyitno mewakili Menteri Agama Republik Indonesia mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, karena akan meningkatkan kualitas dan kreativitas generasi anak bangsa.
“Melalui kegiatan ini, para peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa, selain olahraga nantinya mereka bisa olah rasa dan olah jiwa, sehingga lebih meneguhkan generasi muda untuk bisa mengharumkan nama bangsa,” ujar Suyitno.
Ia juga menyampaikan pesan dari Menteri Agama Republik Indonesia kepada LP Ma’arif NU, agar nantinya lebih banyak lagi kegiatan yang bisa dikolaborasikan dengan Kementerian Agama, termasuk kegiatan-kegiatan para guru LP Ma’arif NU.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan Porsema XIII, yang ditandai dengan penyalaan obor oleh Prof. Dr. Suyitno bersama pihak terkait.
Kegiatan Porsema juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan kebudayaan, salah satunya adalah seni topeng warga tunggal. Selain itu, Bazar UMKM dan Bazar Pendidikan.
Red -HJ99/HR