Semarang Dinilai Aman dan Nyaman oleh Perantau, Ini Alasannya!

0
80
Ilustrasi suasana Kawasan Tugu Muda Kota Semarang (Foto: Aurel)

Semarang, Harianjateng.com – Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini tak hanya dikenal dengan wisatanya yang memesona atau kuliner legendarisnya, namun juga dengan kenyamanan dan rasa aman yang dirasakan oleh para pendatang, terutama mahasiswa perantau. Banyak dari mereka menilai Semarang sebagai kota yang ramah dan aman untuk ditinggali selama masa studi.

Salah satunya adalah Theopany Pangaribuan, mahasiswi asal Laguboti yang kini menempuh studi S1 Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro. Ia mengaku langsung jatuh hati pada Semarang sejak pertama tiba, lantaran keramahan warganya yang lembut dalam tutur dan hangat dalam sikap.

“Awal datang ke Semarang, aku sempat kaget dengan cuacanya yang panas dan makanannya yang manis, tapi langsung kagum sama keramahan warganya yang beda dari kota asalku,” ungkap Theopany,  Sabtu 21 Juni 2025.

Senada dengan Jesril Lumbanturouan. mahasiswa asal Siantar yang kuliah di Universitas Negeri Semarang (UNNES), menyampaikan pengalamannya selama dua tahun tinggal di Kota Semarang. Menurutnya, Kota Semarang merupakan kota aman untuk ditinggali.

Selama merantau di Semarang, saya merasa kota ini cukup aman. Meski masih ada oknum yang mengganggu, saya salut pada petugas keamanan karena selalu sigap saat ada masalah,” ujar Jesril.

Selain faktor sosial, transportasi Kota Semarang juga turut menunjang rasa nyaman itu sendiri. Darlene Nanariain, mahasiswa perantau asal Maluku yang kuliah di Universitas Negeri Semarang (UNNES), ia menyebut bahwa adanya transportasi umum seperti BRT sangat memudahkan akses dia untuk bepergian.

“Sebagai mahasiswa rantau, aku merasa sangat terbantu dengan adanya BRT yang murah dan tetap beroperasi di hari libur. Sayangnya, jam operasionalnya belum sampai malam,” tutur Darlene

Kesan positif terhadap Semarang juga datang dari Angelina Widodo, mahasiswi Kristen asal Samarinda, Kalimantan Timur. Angel merasakan bahwa toleransi dan juga keberagaman di Semarang cukup baik.

“Sebagai perantau dari minoritas, aku ngerasa toleransi di Semarang cukup oke. Meski kadang ada canggung soal agama atau budaya, tapi aku tetap merasa aman dan dihargai,” ujarnya sambil tersenyum.

Tak dapat dipungkiri, faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama para mahasiswa saat memilih kota untuk menuntut ilmu, dan Semarang berhasil membangun citra sebagai kota yang aman, ramah, serta layak huni bagi generasi muda dari berbagai penjuru Indonesia. Berkat berbagai keunggulan tersebut, tidak heran jika kota yang dahulu dikenal sebagai kota pelabuhan ini kini bertransformasi menjadi kota modern yang bersahabat tanpa kehilangan identitas budayanya, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang terutama mahasiswa untuk tinggal sebagai tempat mencari ilmu dan juga membangun kehidupan baru. (Red-HJ33-Heri/Aurel Martha).