KKN Tematik Undip Tingkatkan Pengetahuan Berbudidaya Lewat Penambahan Filter Air

0
100
Bernadetha Edelweis, mahasiswi Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), melaksanakan program kerja KKN-Tematik di tambak Desa Tambak Sari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal

Kendal, Harianjateng.com – Pada 26 Oktober 2024, Bernadetha Edelweis, mahasiswi Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), melaksanakan program kerja KKN-Tematik berupa Penambahan Filter Air Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Air Budidaya Berbasis Bioball. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem budidaya yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian cadangan air melalui sistem resirkulasi.

Program yang berlangsung di tambak Desa Tambak Sari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, ini dilaksanakan sebagai solusi atas permasalahan kualitas air tambak yang sering tercemar amonia berlebih. Dengan filter berbasis bioball, diharapkan perairan tambak menjadi lebih bersih dan sehat, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan budidaya.

Bioball adalah media filter yang dirancang untuk menjadi tempat hidup bagi bakteri baik (bakteri nitrifikasi). Bakteri ini berfungsi untuk menguraikan zat-zat berbahaya, seperti amonia dan nitrit, yang sering menjadi penyebab utama menurunnya kualitas air tambak. Sistem resirkulasi air yang menggunakan bioball memungkinkan air tambak untuk terus digunakan tanpa perlu sering mengganti air, sehingga menghemat sumber daya air.

Pemakaian bioball sangat efektif karena bakteri yang tumbuh di dalamnya dapat membantu mengurangi kadar amonia secara alami. Dengan sistem resirkulasi, pembudidaya tidak hanya menghemat air, tetapi juga menjaga kesehatan ikan di tambak. Kegiatan ini mencerminkan komitmen mahasiswa dalam mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Selain memberikan solusi teknis, program ini juga memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga kualitas air tambak mereka. Diharapkan program ini dapat berdampak pada kualitas air budidaya dan juga pada lingkungan sekitar sebagai bentuk penerapan sistem budidaya ramah lingkungan. (HJ33/hi).