Mahasiswa Undip Memanfaatkan Serai Sebagai Semprotan Anti Nyamuk Upaya Pencegahan Penyakit

0
25
Penyerahan Produk Semprotan Anti Nyamuk Serai Kepada Kepala Desa Beji

Batang, Harianjateng.com – Syafiq Naufal Hersanto, mahasiswa Program Studi S1 Kimia yang tergabung dalam KKN TIM II Undip Tahun 2023/2024, melaksanakan program kerja mengenai “Pembuatan Semprotan Anti Nyamuk Berbahan Dasar Serai” di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Program ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Beji pada Sabtu, 10 Agustus 2024 untuk ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terutama kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Beji yang didukung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bellia Cahya Putri, S.T., M.T. sebagai program kerja monodisiplin mahasiswa di bidang keilmuan kimia. Kegiatan tersebut dirancang sebagai upaya preventif dalam menghadapi peningkatan risiko penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, terutama

Kegiatan pelatihan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Beji, Bapak Kusaeri dan beberapa perangkat desa yang menemai dalam keberjalanan kegiatan tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dari beberapa RT yang berjumlah 24 orang. Mahasiswa berupaya memanfaatkan bahan alami yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar untuk membuat semprotan anti nyamuk yang terjangkau dan efektif. Seperti yang dihadapi kebanyakan desa lainnya, Desa Beji menghadapi tantang terkait penyebaran nyamuk terutama saat cuaca yang sering berubah-ubah antara panas terik dan hujan. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang cukup ideal bagi pertumbuhan dan persebaran nyamuk sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit yang dibawa oleh nyamuk seperti demam berdarah dan malaria. Adanya ancaman tersebut mengharuskan mahasiswa KKN Undip melakukan pendekatan inovatif dengan menggunakan serai, tanaman yang mudah ditemukan di sekitar desa, sebagai bahan utama pembuatan semprotan anti nyamuk. Serai memiliki kandungan minyak atsiri yang efektif untuk mengusir nyamuk sehingga menjadi salah satu pilihan alami dan ramah lingkungan sebagai pengganti produk-produk pengusir nyamuk yang berbahan kimia. Penggunaan produk berbahan kimia tersebut tidak ramah lingkungan dan dapat membahayakan bagi penggunanya.

Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai pentingnya pencegahan penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk, salah satunya dengan membuat semprotan anti nyamuk berbahan dasar serai. Presenter juga menyampaikan bagaimana cara mengubah serai menjadi semprotan anti nyamuk berbahan dasar serai dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan produk serai anti nyamuk tersebut. Proses tersebut melibatkan ekstraksi minyak atsiri dari serai dengan metode yang sederhana, yakni dengan direbus. yafiq sebagai pemateri di program kerja monodisiplinnya menunjukkan langkah demi langkah mulai dari pemotongan serai, perebusan, hingga pengenceran minyak serai dengan alkohol yang dihasilkan untuk dijadikan semprotan.

Selama kegiatan berlangsung terjadi antusiasme yang positif dari ibu-ibu yang hadir pada kegiatan tersebut. Partisipasi aktif tersebut terlihat saat sesi tanya jawab yang mana tidak sedikit ibu-ibu yang bertanya dan mengajak diskusi dengan Syafiq selaku pemateri. Program “Pemanfaatan Serai sebagai Semprotan Anti Nyamuk” yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip di Desa Beji adalah bukti bahwa inovasi sederhana bisa menjadi solusi nyata untuk masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Dengan memanfaatkan bahan yang mudah didapatkan dan terjangkau, warga Desa Beji kini memiliki alternatif alami dan ramah lingkungan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. (HJ33).