Peningkatan Daya Saing UMKM Kopi di Desa Sidoharjo dengan Optimalisasi Strategi Pemasaran dan Keuangan

0
58
Foto bersama para pelaku UMKM Kopi

Harianjateng.com – Dalam upaya meningkatkan daya jual produk UMKM kopi di Desa Sidoharjo, sekelompok mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan. Program ini berlangsung dari tanggal 31 Juli hingga 3 Agustus 2024 dan bertujuan untuk membantu pelaku UMKM kopi di desa tersebut dengan optimalisasi strategi pemasaran dan keuangan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh empat mahasiswa UNDIP yang berkolaborasi dari 3 bidang keilmuan, yaitu Naufal Daffa dari jurusan Agribisnis, Aini Zahra Dwilatifa dari jurusan Agribisnis, Anggun Kusumastuti dari jurusan Akuntansi Perpajakan, dan Windy Syahputri dari jurusan Ilmu Pemerintahan. Program ini melibatkan beberapa UMKM kopi di Desa Sidoharjo diantaranya, Simbok Coffee, Kopi Sangrai Mbak Mah, Sedayu Coffee, dan Coffee Bumbung ABCD. Program ini dimulai dengan survey awal untuk melihat kondisi dan kebutuhan para pelaku UMKM, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan diakhiri dengan kegiatan monitoring untuk memastikan penerapan yang efektif dari materi yang diajarkan.

Selama empat hari kegiatan, para pelaku UMKM selaku peserta mengikuti pelatihan yang mencakup beberapa aspek penting dalam pemasaran produk UMKM dan pembukuan kas, antara lain:
1. Branding UMKM melalui Instagram, menilik Instagram yang memiliki banyak pengguna dan media yang memiliki fitur bisnis, Naufal Daffa turut mengajak para pelaku UMKM untuk melakukan branding melalui Instagram. Para pelaku UMKM belajar terkait penggunaan dan pengoptimalan media sosial Instagram untuk mempromosikan produk mereka secara efektif. Pelatihan ini mencakup pengenalan branding, pengenalan media sosial Instagram, serta strategi konten. Para peserta juga praktik langsung dalam membuat konten branding di media sosial Instagram UMKM.
2. Desain Kemasan Produk Menggunakan Canva, Naufal Daffa memberikan pelatihan dan pendampingan desain kemasan guna optimalisasi strategi pemasaran produk. Kegiatan ini menggaet para pelaku UMKM untuk diajarkan terkait dengan pemanfaatan aplikasi desain grafis Canva serta pelatihan dan pendampingan untuk membuat atau memperbaiki desain kemasan yang menarik sesuai dengan karakter produk kopi mereka dan kelengkapan identitasnya.
3. Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) UMKM, para pelaku UMKM Kopi di Desa Sidoharjo hanya sebatas perhitungan bahan baku dan tenaga kerja saja. Cara ini tidak dapat menentukan harga jual yang jelas untuk mengoptimalkan keuntungan pelaku usaha. Oleh karena itu, Aini Zahra Dwilatifa memberikan materi tentang cara menentukan biaya produksi dan harga jual. Melalui program ini, pelaku usaha dapat menghitung seluruh biaya yang digunakan dalam produksi, seperti: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dll. Besarnya harga pokok produksi barang membuat para pelaku usaha semakin yakin dalam menentukan harga jual produknya.
4. Digitalisasi Pemasaran melalui Marketplace Shopee, Anggun Kusumastuti mengajak para pelaku UMKM untuk meningkatkan akses pasar melalui pasar online. Dengan adanya digitalisasi, produk dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, bahkan secara internasional. Pemasaran digital ini juga dapat mengurangi biaya operasional yang biasanya dibutuhkan dalam pemasaran tradisional, seperti biaya sewa toko fisik dan tenaga penjualan. Penjual dapat memanfaatkan data penjualan dan perilaku konsumen untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan penjualan. Marketplace seperti Shopee menawarkan fitur-fitur yang memudahkan transaksi, seperti metode pembayaran yang beragam, layanan pengiriman, dan sistem ulasan produk.
5. Pembukuan Kas UMKM, melihat kondisi usaha milik sebagian besar pelaku UMKM di Desa Sidoharjo, masih terdapat banyak pelaku usaha yang belum menerapkan secara rutin pembukuan kas usahanya. Anggun Kusumastuti mendorong diri untuk memberikan Penyuluhan dan Pendampingan Pembukuan UMKM guna mencapai beberapa tujuan penting, di antaranya yaitu untuk memantau arus kas sehingga dapat memantau masuk dan keluarnya uang secara detail. Data keuangan yang akurat membantu pemilik usaha dalam membuat keputusan strategis, seperti menentukan harga jual, mengatur anggaran, atau memutuskan kapan harus menambah modal. Dari program kerja yang diberikan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pencatatan untuk pelaku UMKM di Desa Sidoharjo.
6. Legalitas UMKM merupakan bukti sah bahwa usaha kopi yang dijalankan telah terdaftar secara resmi di pemerintah, sehingga Windy Syahputri turut membantu pelaku usaha UMKM untuk mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dengan memiliki NIB, UMKM kopi di Desa Sidoharjo bisa lebih mudah mengakses berbagai program bantuan dari pemerintah, seperti subsidi, pelatihan, dan fasilitas kredit yang dirancang untuk mendukung pengembangan usaha kecil. Para pelaku usaha merasa sangat terbantu dengan program legalitas usaha ini mengingat NIB sering kali digunakan sebagai syarat dalam pengurusan perizinan usaha lain yang diperlukan, seperti izin usaha, izin produksi, dan izin distribusi.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif serta menumbuhkan motivasi para pelaku UMKM kopi di Desa Sidoharjo untuk mengembangkan usahanya. Adanya pelatihan dan pendampingan ini juga diharapkan mereka dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang didapat untuk keberlangsungan UMKM, meningkatkan daya saing produk, serta memperluas jangkauan pasar.

Penulis : Naufal Daffa, Windy Syahputri, Anggun Kusumastuti, Aini Zahra Dwilatifa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2024
Lokasi : Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung