Harianjateng.com, Boyolali, Jawa Tengah – Banyaknya jumlah lansia yang sering mengonsumsi gula yang berlebih sehingga dapat meningkatkan risiko diabetes atau dikenal dengan penyakit gula. Lansia rentan mengalami komplikasi apabila terkena penyakit gula seperti penyakit jantung, masalah penglihatan, dan masalah dalam penyembuhan luka. Selain itu, Lansia yang memiliki riwayat keturunan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Risiko yang diakibatkan oleh diabetes cukup serius sehingga dibutuhkan langkah preventif untuk menjaga kesehatan lansia (29/07/2024).
Masalah ini menjadi alasan, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024, Azara Janatul Firdaus, mahasiswa program studi keperawatan mengadakan penyuluhan terkait pencegahan diabetes dan pemeriksaan gula darah. Program ini dilaksanakan pada 29 Juli 2024 bersamaan dengan kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU). Kegiatan didampingi oleh kader kesehatan dan bidan desa agar kegiatan berjalan dengan lancar. Para lansia dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan gula darah dan pemberian materi tentang pencegahan diabetes.
Media yang digunakan saat pemaparan materi berupa poster dan pemberian modul pada lansia yang berisi tentang pengertian diabetes, gejala yang dirasakan oleh penderita diabetes, komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes , dan cara untuk mengontrol gula darah termasuk nutrisi yang harus diperhatikan serta aktivitas yang disarankan untuk memelihara kesehatan lansia.
Selain pemberian materi, terdapat pelatihan untuk kader kesehatan bagaimana cara menggunakan alat pengecekan gula darah. Pelatihan yang dilakukan memiliki tujuan agar kader kesehatan secara mandiri dan benar sehingga untuk kegiatan POSBINDU selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.
Pemberian edukasi tidak hanya pada lansia tetapi juga pada kader kesehatan agar mereka dapat lebih waspada terhadap gejala gejala yang timbul akibat dari diabetes.
Harapan dari program ini agar lansia waspada terhadap penyakit diabetes. Penyakit diabetes menyebabkan komplikasi jika tidak diberi penanganan secara serius. Lansia diharapkan melakukan pola hidup sehat setelah program penyuluhan. (HJ33).