Tingkatkan Ketertiban Posyandu, Mahasiswa KKN Undip di Desa Tegalrejo Lakukan Penyuluhan Ide Ketertiban dari Analisis Psikologi Lingkungan

0
37
Pelaksanaan penyuluhan kepada ibu-ibu kader posyandu menggunakan metode FGD

Balai Kambang Desa Tegalrejo, 26 Juli 2024

Harianjateng.com – Program ini berawal dari pengalaman langsung yang dialami oleh salah satu mahasiswi psikologi Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu Dusun di Desa Tegalrejo. Selama mengikuti kegiatan di Posyandu, dirinya dan rekan-rekannya melihat adanya sejumlah masalah yang menghambat efektivitas pelayanan. Antrean yang tidak tertib, kerepotan ibu-ibu kader dalam melayani, serta balita yang sering menangis saat hendak ditimbang dengan timbangan datar menjadi perhatian utama. Kondisi ini tidak hanya membuat proses pelayanan menjadi kurang efisien, tetapi juga mengakibatkan pengukuran tinggi dan berat badan balita menjadi kurang akurat. Berdasarkan pengamatan tersebut, mahasiswi ini melakukan analisis psikologi lingkungan untuk memahami kebutuhan yang harus dipenuhi demi tercapainya ketertiban di Posyandu. Dari analisis ini, ditemukan beberapa ide inovatif yang diharapkan dapat memperbaiki situasi di lapangan.

Pada 26 Juli 2024, penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa setelah ibu-ibu kader mengadakan rakor. Metode FGD yang melibatkan ibu-ibu kader Posyandu setempat. Diskusi ini dilakukan oleh mahasiswa psikologi KKN Undip dengan bidan posyandu yang berperan sebagai moderator. Dalam diskusi tersebut, para ibu kader diajak untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi masalah yang dihadapi selama pelaksanaan Posyandu, dan bersama-sama mencari solusi yang tepat.

FGD tersebut menghasilkan beberapa ide penting yang kemudian disepakati untuk diterapkan. Pertama, memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam antrian agar kegiatan Posyandu dapat berjalan lebih tertib dan terstruktur. Kedua, ibu-ibu kader diajak untuk memiliki pembagian kerja yang tetap dan jelas, sehingga setiap orang memiliki tugas yang spesifik dan dapat menjalankannya dengan lebih efisien. Selain itu, muncul pula ide inovatif untuk memberikan mainan sebagai pengalih perhatian bagi balita yang masih menggunakan timbangan datar. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko balita menangis atau merasa takut, sehingga proses penimbangan dan pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan lebih tenang dan akurat.

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tegalrejo, khususnya dari para ibu kader Posyandu. Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi selama FGD dan bersemangat untuk mencoba ide-ide yang dihasilkan. Keterlibatan aktif ini mencerminkan komitmen mereka untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di desa mereka. Ibu-ibu kader dan masyarakat Desa Tegalrejo berharap agar ide-ide yang dihasilkan dari penyuluhan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan. Mereka percaya bahwa dengan memperketat SOP, melakukan pembagian kerja yang tetap, dan menggunakan mainan sebagai pengalih perhatian, pelayanan di Posyandu akan menjadi lebih tertib, efektif, dan menyenangkan bagi balita. Mereka juga berharap program seperti ini dapat terus diadakan, agar inovasi-inovasi baru dapat terus muncul dan diimplementasikan.

Setelah penyuluhan, ide pemberian mainan sebagai pengalih perhatian telah dicoba pada pelaksanaan Posyandu berikutnya di Dusun Tejolopo. Syukurnya, ide ini berhasil dengan baik. Balita lebih tenang saat ditimbang, dan waktu pelaksanaan Posyandu pun menjadi lebih singkat dan tertib. Keberhasilan ini memberikan motivasi tambahan bagi para ibu kader untuk terus menerapkan dan mengembangkan ide-ide baru dalam upaya meningkatkan pelayanan di Posyandu.

Penulis: Nanda Okta Dewiarni, Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro