Magelang, Harianjateng.com – Bertempat di Kantor PCNU Kabupaten Magelang, Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah Hamidulloh Ibda mengatakan bahwa branding yang dilakukan oleh madrasah dan sekolah Ma’arif bukan sekadar untuk promosi namun lebih pada ideologisasi.
“Kalau promosi bisa lewat iklan, advertorial, testimoni, tapi branding itu satu kesatuan gerakan untuk ideologisasi Aswaja melalui media massa, media sosial dan layanan pesan serta media baru,” kata Hamidulloh Ibda dalam pembukaan Pelatihan Branding, Publikasi, dan Pengelolaan Website bagi Madrasah dan Sekolah Unggulan yang digelar LP. Ma’arif NUBPWNU Jawa Tengah LP. Ma’arif NU PCNU Magelang, Sabtu (11/11/2023).
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PCNU Kabupaten Magelang Drs. H Sugeng Riyadi, M.Eng., melaporkan kegiatan tersebut diikuti 60 peserta dari unsur guru dan operator jenjang MI dan SD se Kabupaten Magelang. “Guru Ma’arif harus paham teknologi, informasi dan komunikasi untuk merespon perubahan zaman,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris PCNU Kabupaten Magelang Dr. KH. Sri Guno Najib Chaqoqo mengatakan bahwa semua guru harus mengonsumsi berita-berita dari NU. Dalam konteks sekolah dan madrasah, branding harus menjadi penting. “Branding fungsinya adalah mensyiarkan apa yang disampaikan, publikasi, dan untuk meningkatkan kepercayaan diri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga para Tim Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Pengurus LP. Ma’arif NU PCNU Magelang, dan perwakilan madrasah dan sekolah Ma’arif se Kabupaten Magelang sebagai peserta.
Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua hari. Selain pelatihan branding, kegiatan diisi dengan pelatihan menulis berita, artikel populer, karya sastra puisi dan cerpen, media sosial dan pengelolaan website. (HJ33)