Dewi Lestari Menjalin Sinergi Kemitraan dengan Si Tujuh

0
60
Dewi Lestari Menjalin Sinergi Kemitraan dengan Si Tujuh

Semarang, Harianjateng.com – Pelibatan orang tua dalam program sekolah sebenarnya sudah dilaksanakan dan berjalan secara rutin, seperti melalui kegiatan pertemuan wali murid, parenting, laporan perkembangan anak, serta kegiatan bersama antara sekolah dan orang tua serta pengisian jurnal 7 kebiasaan anak indonesia hebat (7 KAIH)secara manual. Namun, pelaksanaan tersebut belum mencapai hasil yang optimal.

Komunikasi dan kolaborasi antara guru dan orang tua masih bersifat satu arah dan belum terjalin secara berkelanjutan. Orang tua cenderung hanya terlibat ketika ada kegiatan tertentu di sekolah, sementara tindak lanjut pembiasaan di rumah, terutama dalam penguatan 7 KAIH, belum terlaksana secara konsisten. Kondisi ini berdampak pada kurangnya kesinambungan antara pembentukan karakter anak di sekolah dan di rumah. Akibatnya, nilai-nilai diajarkan di sekolah belum sepenuhnya terinternalisasi dalam perilaku anak di lingkungan keluarga.

Sebagai upaya pemulihan dan penguatan, Dewi Lestari (kepala sekolah TK Negeri Purwantoro) melakukan inovasi dengan pengembangan aplikasi digital “Si Tujuh” (Aplikasi Tujuh Kebiasaan Murid Indonesia Hebat) sebagai media sinergi antara guru dan orang tua dalam memantau 7 KAIH di rumah. Kepala Sekolah mengembangkan Si Tujuh , singkatan dari Aplikasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Si Tujuh memiliki 7 fitur yang bisa digunakan, anatra aktivitasku, lagu sahabat, dongeng seru, permainan tradisional, makanan tradisional dan lapor Bu Dewi.

Kepala sekolah dibantu guru melakukan pendampingan kepada orang tua untuk menginstal aplikasi. Guru-guru juga mendampingi proses penggunaan aplikasi tersebut baik secara individu maupun kelompok sehingga dapat menggunakan aplikasi tersebut secara mandiri dan memastikan orang tua dapat menggunakan semua menu diaplikasi untuk penguatan karakter murid di rumah.

Penggunaan “Si Tujuh” menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sarana efektif dalam melibatkan orang tua. Melalui sosialisasi dan pendampingan, orang tua mulai memahami cara memantau kebiasaan anak di rumah. Awalnya partisipasi masih rendah, namun meningkat setelah orang tua diberi contoh praktik dan umpan balik dari guru. Hal ini menegaskan bahwa pelibatan orang tua membutuhkan proses bertahap, komunikasi yang empatik, dan pendampingan yang konsisten.

Pelaksanaan inovasi penggunaan “Si Tujuh” menunjukkan bahwa kemitraan orang tua dalam pembiasaan karakter anak dapat diperkuat melalui pemanfaatan teknologi digital yang tepat guna. Implementasi aplikasi ini membantu meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara guru dan orang tua secara lebih terarah dan berkelanjutan. Si Tujuh dinilai layak digunakan sebagai media kemitraan sekolah–orang tua karena mampu menyediakan sarana pemantauan yang menarik dan interaktif melalui fitur video serta gambar. Secara keseluruhan, penggunaan aplikasi ini terbukti efektif dalam mendukung pembiasaan karakter anak di rumah maupun di sekolah. Inovasi ini menjadi bukti bahwa sinergi digital yang berorientasi pada nilai karakter mampu menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, kolaboratif, dan berkelanjutan. (Red-HJ11).