Kabupaten Malang, Harianjateng.com — Di era yang serba digital, semua dituntut untuk bisa semakin adaptif terhadap perkembangan zaman. Hampir disemua aspek kehidupan, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan.
Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Kelompok Fisip Bakti Desa (FBD) 73 menginisiasikan kegiatan yang menyasar langsung pada sektor ekonomi lokal, yakni pemberdayaan UMKM Desa Sumberdem melalui pelatihan manajemen pemasaran online serta digitalisasi produk UMKM lewat peluncuran booklet terpadu berbasis barcode.
Kegiatan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Karang Taruna Desa Sumberdem sebagai audiens utama. Fokusnya adalah meningkatkan kapasitas pemuda desa dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk lokal secara lebih luas.
Dengan pendekatan edukatif yang aplikatif, Nabela Ayundita Jazila, selaku ketua pelaksana dalam sosialisasi Karang Taruna tersebut memperkenalkan berbagai strategi pemasaran daring mulai dari penggunaan media sosial, e-commerce, hingga optimalisasi branding digital untuk UMKM desa.
“Sosialisasi ini tidak hanya berisi materi teori. Dalam rangkaian kegiatannya, peserta Karang Taruna juga dilibatkan dalam sesi praktik langsung,” ujar Nabela Ayundita Jazila, Senin (28/7/2025) di Balai Desa Sumberdem.
Ia menjelaskan, bahwa Karang Taruna dibagi dalam kelompok untuk menjalankan simulasi menjadi pelaku usaha online, termasuk berperan sebagai host live yang melakukan penjualan secara siaran langsung di platform digital.
“Pendekatan ini dipilih untuk memberikan pengalaman konkret dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam menjalankan pemasaran digital secara mandiri,” ungkap Nabela.
Pihaknya juga menyampaikan, sebagai bentuk konkret dari proses digitalisasi tersebut, tim KKN FBD UB 73 juga meluncurkan sebuah Booklet UMKM Desa Sumberdem. Buku tersebut merangkum profil pelaku usaha, jenis produk, serta narasi perjalanan usaha warga setempat.
Tidak hanya lanjut Nabela, sebagai dokumentasi, booklet ini dilengkapi dengan barcode atau QR code untuk setiap produk, yang dapat dipindai guna mengakses katalog online, kontak produsen, dan informasi pemesanan secara digital.
Sementara itu, M. Syafig Wahyudi selaku penggagas booklet tersebut menyampaikan, booklet ini bukan sekadar katalog, namun juga sebagai jembatan antara semangat warga desa dengan pasar yang lebih luas.
“Melalui teknologi sederhana seperti barcode, kami mencoba menghadirkan kemudahan dan nilai tambah untuk UMKM lokal,” ujar M. Syafig.
Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi pijakan awal bagi ekosistem UMKM Desa Sumberdem untuk tumbuh dan berkembang secara lebih adaptif di era digital. Kolaborasi antara mahasiswa, pemuda desa, dan pelaku usaha menjadi bentuk nyata pengabdian berbasis teknologi dan komunitas.
Red-HJ99/BS