Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang di LPK Ishizuka Banyumas Resmi Dibuka

0
38
Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang di LPK Ishizuka Banyumas Resmi Dibuka

Banyumas, Harianjateng.com – Program Magang Jepang resmi memasuki tahap pelatihan pertama yang dibuka langsung oleh Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani, di LPK Ishizuka Banyumas pada Rabu (02/07/25). Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan alumni SMK Ma’arif dan telah lolos seleksi administrasi serta screening awal.

Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas, Ketua LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Banyumas Edi Sungkowo, Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto, serta pimpinan LPK Ishizuka, Tri Aji Wijayanto. Dalam sambutannya, Tri Aji menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tokoh, khususnya Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah yang telah mempercayakan LPK Ishizuka sebagai mitra pelatihan.

Camat Sumpiuh, Ahmad Suryanto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif program ini. Ia menyatakan dukungannya untuk turut menyosialisasikan program tersebut kepada masyarakat. “Saya sangat senang dengan adanya program ini. Biayanya sangat terjangkau dan manfaatnya luar biasa bagi generasi muda di daerah kami,” tuturnya.

Senada dengan itu, Ketua LP Ma’arif NU PCNU Kabupaten Banyumas, Edi Sungkowo, menyatakan komitmen untuk mendukung penuh program tersebut. Ia juga berpesan kepada para peserta agar tetap menjaga semangat nasionalisme dan spiritualitas. “Anak-anak kami yang akan berangkat ke Jepang, jangan lupakan cinta pada tanah air dan tetap jaga salat lima waktu,” pesannya.

Dalam arahannya, Fakhruddin Karmani menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir, program Magang Jepang yang digagas oleh LP Ma’arif Jateng telah berhasil memberangkatkan 117 peserta ke Negeri Sakura. “Kami telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI, dan tahun ini kami memperkuat pengelolaan program dengan menggandeng sejumlah LPK, salah satunya LPK Ishizuka Banyumas,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya semangat dan tanggung jawab para peserta. “Jaga nama baik bangsa, nama baik jam’iyyah kita. Dan ketika kembali ke tanah air, jangan lupa asal-usul kita dari NU,” imbuhnya.

Fakhruddin juga menjelaskan bahwa tahapan program IM Japan cukup panjang. Dimulai dari pelatihan tiga bulan di LPK, seleksi nasional, pelatihan daerah selama 70 hari, hingga pelatihan nasional sekitar dua bulan sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jepang. Saat ini, capaian Kemnaker dalam pemberangkatan peserta magang masih belum memenuhi target—dari target 2.000 peserta di tahun 2024, baru 900 yang berhasil diberangkatkan. LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi mitra strategis untuk membantu pencapaian target tersebut. (Red-HJ33/Heri).